
Sukawinatan – Para mahasiswa dan dosen Stiq Al-Lathifiyyah melakukan kunjungan di desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai buruh sampah. Hal ini tidak lain atas kesepakatan mahasiswa yang ingin melakukan bakti sosial guna membantu keluarga yang berekonomi rendah. Stiq Al-Lathifiyyah merupakan salah satu perguruan tinggi Islam yang berada di sumatera selatan. Perguruan ini meskipun terbilang baru saja berkembang. Tapi, tekad untuk bereksistensi diantara perguruan tinggi lainnya sangatlah besar. Mahasiswa dan mahasiswinya sangat berantusias dalam memajukan perguruan yang cukup baru ini, agar bisa dikenali di kalangan masyarakat perkotaan sampai pelosok desa sekalipun.
Dengan adanya kegiatan bakti sosial ini rasa solidaritas, sportifitas, tasamuh (tolong menolong) dan sikap syukur dosen khususnya mahasiswa akan lebih tumbuh. Acara yang berlangsung hanya beberapa jam ini, diikuti oleh warga dengan penuh antusias meskipun dalam keadaan berpuasa.
“Bapak-bapak ibu-ibu, Allah itu sayang dengan orang-orang yang mau bersyukur dan bersabar.” ;ujar Agung Kurniawan selaku dosen Stiq Al-Latifhiyyyah dalam tausiahnya. Warga Sukawinatan dimintanya untuk selalu besyukur dan bersabar atas apa yang Allah beri. Dan tidak untuk berputus asa dalam mencari rahmat-Nya (26/5). Acara itu berjalan dengan tenang lagi teratur yang pada akhir acaranya adalah penyerahan bingkisan dan pembagian baju yang masih layak pakai bagi warga Sukawinatan. Antrian yang cukup panjang tidak menyurutkan antusias mereka. Dan acara tersebut hingga akhir rangkaian berjalan baik dan lancar.
“Saya sangat berterima kasih dengan adanya bakti sosial ini, kegiatan ini sangat membantu kami. Lagi pula acara seperti ini baru pertama kali di desa kami. Semoga hal ini dapat menginspirasi orang-orang dalam membantu sesama, terutama desa kami.” Kata salah satu warga saat diwawancarai.
,