Refleksi Nilai-Nilai Al-Quran dalam Pembentukan Karakter Milenial
Generasi milenial yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an, mau tak mau, mesti hidup dalam pola dan arus zaman yang serba cepat (dromos/dromologi), yang dipresentasikan di antaranya oleh teknologi, media baru, dan internet. Di satu sisi, keadaan ini menguntungkan. Sebab menjadikan hidup semakin mudah dalam banyak hal: transportasi, komunikasi, akses pengetahuan, dan lain-lain. Namun di sisi yang berbeda, hal ini justru berpeluang mengantarkan pada hidup yang murahan dan banal (kitsch), konsumtif, serba plagiat, penuh hoaks, instan, dan lain sebagainya.
Jika benar demikian, lantas bagaimana mengantisipasi sisi kedua yang mengkhawatirkan ini?
Agama, dalam hal ini Islam, melalui Al-Qur'an, jelas memiliki daya antsipatif untuk keadaan ini. Al-Qur'an secara nyata telah menawarkan nilai-nilai kebaikan dalam banyak rupa dan kegunaan, bahkan jauh sebelum dasawarsa 2000/2020-an menyapa generasi milenial. Tinggal bagaimana kita, generasi milenial (juga generasi sebelumnya), mau menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
Persoalan dan tantangan generasi milenial dalam hubungannya dengan nilai-nilai Al-Qur’an inilah yang menjadi topik dalam kuliah iftitah STIQ Al-Lathifiyyah, tahun akademik 2021/2022. Topik ini kemudian dirangkum dalam tajuk “Kuliah Iftitah: Refleksi Nilai-Nilai Al-Qur'an dalam Pembentukan Karakter Milenial”, dan dibicarakan pada Selasa, 28 September 2021. Kuliah iftitah ini diselenggarakan secara campuran: pertemuan tatap muka di gedung B STIQ Al-Lathifiyyah yang berlokasi di Lorong Pinang Raya, dan daring via Zoom. Berlangsung sejak pagi, jam 08.30, kuliah kali ini berjalan lancar dan khidmat hingga selesai pada jam 11.30 WIB. Ada sekitar 120-an peserta yang hadir dalam kesempatan kali ini. Mayoritas peserta adalah mahasiswa STIQ Al-Lathifiyyah, dan sebagian kecil lainnya adalah mahasiswa dari kampus atau lembaga lain di dalam Palembang. Dan sebagai narasumber, kuliah iftitah ini menghadirkan Dr. Kusnadi, MA, seorang pakar Ilmu Al-Qur’an dan Hadis, yang juga Dosen UIN Raden Fatah; dan Agung Kurniawan, M.Pd.I, Dosen STIQ Al-Lathifiyyah, selaku moderator.
Sebagai narasumber tunggal, Dr. Kusnadi, MA, menyampaikan bahwa Al-Qur’an setidaknya menawarkan lima nilai dasar bagi generasi milenial (dan tentunya tidak terbatas bagi generasi milenial saja, melainkan juga untuk generasi manapun) dalam menghadapi fenomena hidup yang dromos. Tabayyun (QS. al-Hujurat: 6), ikhlas (QS. al-An’am: 162-163), kejujuran (QS. at-Taubah: 119), pengawasan (QS. al-Qaf: 16-18), dan akhlak karimah (QS. al-Qalam: 4), adalah lima nilai yang dimaksud. Dr. Kusnadi menambahkan bahwa kelima nilai tersebut sudah sepatutnya ditanamkan sejak dini melalui ruang-ruang pendidikan (tarbiyah), pengajaran (ta’lim), dan dakwah. Harapannya tak lain agar terbentuk karakter generasi yang Qur’ani dan yang dapat membentengi diri dari sisi negatif pola dan gaya hidup kiwari.
Akhir kata, semoga kuliah iftitah kali ini dapat memberi manfaat yang tak terbatas bagi peserta dan bagi generasi milenial pada umumnya.
Posting Komentar untuk "Refleksi Nilai-Nilai Al-Quran dalam Pembentukan Karakter Milenial"